Jumat, 11 Mei 2012

Tentang Seorang Pahlawan


Tentang Seorang Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Guru yang biasa, berbicara
Guru yang bagus, menerangkan
Guru yang hebat, mendemonstrasikan
Guru yang agung, memberi inspirasi
(William Athur Ward, Jurnalis)

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Adalah Guru
Guru, digugu lan ditiru yaitu sosok yang dipercaya dan ditiru. Itulah seorang guru. Guru adalah seorang yang menjadi suri tauladan, sebagai panutan peserta didiknya dan orang lain. Guru adalah seorang yang multi talent. Tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik dan membimbing peserta didiknya agar menjadi insan yang cerdas dan berkarakter. Bisa dikatakan, guru adalah profesi yang paten, tidak bisa berubah. Mengapa? Karena seorang guru akan tetap menjadi guru. Seorang yang melahirkan ilmuwan- ilmuwan, dokter, polisi, astronot, arsitek, insinyur, bahkan juga seorang presiden dan profesi- profesi yang lain dari peserta didik yang diajarnya. Pengajar dan pendidik orang- orang hebat sepanjang masa. Pengajar yang mencerdaskan dan pendidik yang membangun karakter kuat.

Guru Sebagai Seorang Pengajar
Pengajar yaitu orang yang mengajar, berarti men-transfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Menjalankan proses pembelajaran. Dalam penyelenggaraan pembelajaran, dikutip dari buku Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat Dan Cerdas karangan M. Furqon Hidayatullah, dapat mengadopsi filosofi jawa yaitu, Aruh, Gupuh, Lungguh, dan Suguh.
1. Aruh
Aruh diartikan tegur sapa. Diibaratkan, peserta didik adalah seorang tamu dan guru adalah pemilik rumah. Tamu akan merasa senang jika bertamu disapa dengan ramah oleh si pemilik rumah. Begitu juga seorang peserta didik akan merasa senang jika disapa dengan hangat oleh gurunya. Dengan menyapa, bisa menambah semangat peserta didik untuk mengikuti pelajaran. Berbeda ketika peserta didik sama sekali tidak mendapatkan sapaan bahkan wajah cemberut yang ditampilkan oleh seorang guru, itu justru dapat membuat peserta didik tidak minat untuk mengikuti pelajaran.
2. Gupuh
Gupuh berarti tergopoh- gopoh. Tuan rumah akan tergopoh- gopoh melayani tamunya. Begitu juga guru akan sibuk dalam menyediakan materi dan melayani peserta didiknya saat proses pembelajaran agar peserta didik dapat nyaman dalam proses pembelajaran.
3. Lungguh
Lungguh dalam bahasa Indonesia berarti duduk. Tuan rumah berusaha menyediakan tempat yang terhormat untuk tamunya. Begitu juga seorang guru sebaiknya menyediakan tempat duduk atau dapat men-setting tempat pembelajaran yang sesuai dengan keadaan para peserta didiknya dan suasana yang kondusif agar tercapai tujuan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan.
4. Suguh
Suguh adalah hidangan. Setelah tamu dilayani dengan sikap aruh, gupuh, dan lungguh, kemudian diberi suguhan untuk dinikmati. Dalam hal ini, guru diharapkan dapat menyajikan pembelajaran yang efektif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Guru Sebagai Pendidik
Pendidik berarti orang yang mendidik. Mendidik berbeda dengan mengajar karena mendidik, menenkankan pada pembentukan karakter peserta didiknya. Jadi, mendidik dengan keteladan.
Guru harus bisa menjadi panutan, inspirator, dan motivator bagi peserta didiknya. Seorang guru tidak hanya pandai, namun juga harus santun perilakunya. Seorang guru harus bisa memberi dan menjadi contoh kepada peserta didiknya. Guru harus bisa “menjadi” tidak hanya sekedar “memberi”. Dari penampilan, wawasan pengetahuan dan pengalaman, serta tingkah laku dari seorang guru, itu menjadi panutan dan inspirasi bagi peserta didiknya untuk menjadi insane yang berkualitas. Insan yang tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter. Setiap langkah dan ucapan yang keluar dari guru, itulah panutan dan inspirasi untuk peserta didiknya.
Apalagi pada masa sekarang, sebagai guru dan calon guru, harus bisa membentuk karakter peserta didiknya agar peserta didik dapat mempertahankan dirinya dan dapat mengembangkan potensinya dalam arus globalisasi, tidak hanyut dalam arus globalisasi.
Terinspirasi dari kata- kata seorang guru, “membentuk akhlak dulu sebelum isi kepala di isi” karena jika pikiran di isi dengan ilmu- ilmu, maka belum tentu akhlak dapat terbentuk karena orang yang berilmu tanpa akhlak, akan merasa dirinya mampu. Sebaliknya, jika akhlak dibentuk dahulu, maka pengisian ilmu- ilmu dalam pikiran akan menjadi mudah karena akhlaknya baik.
Ilmu tanpa akhlak baik, itu berbahaya.
Guru Sebagai Pembimbing
Pembimbing adalah orang yang membimbing. Dalam hal ini, dimaksudkan bahwa guru dapat membantu peserta didiknya untuk dapat menjadi insane yang mandiri. Mampu mengambil keputusan dan merencanakan masa depannya.
Guru juga sebagai motivator peserta didiknya untuk selalu giat dalam belajar. Sebagai penyemangat peserta didiknya.
Profesi sebagai guru adalah profesi yang luar biasa hebat, profesi yang mulia. Selain membentuk insan cerdas dan berkarakter peserta didiknya, ternyata juaga meningkatkan kualitas diri pribadi. Profesi yang senantisa meningkatkan kualitas diri agar bisa menjadi teladan bagi peserta didiknya.

Terimakasih kepada sang Guru atas semua kasihmu, inspirasi, dan pengorbananmu dan salam semangat kepada calon guru. Semangat membentuk insane- insane yang cerdas dan berkarakter kuat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar