Sabtu, 09 Maret 2013

Kompetensi Konselor


Konselor adalah lulusan Strata 1 Bimbingan dan Konseling ditambah Pendidikan Profesi Konselor 2 sampai 3 semester. Keberadaan konselor dalam Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 6. Keberadaan konselor dalam Undang- Undang tersebut setara dengan keberadaan tenaga pendidik lain, yaitu guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur serta tenaga pendidik lain sesuai dengan sebutannya.

Sebagaimana profesi lain, konselor perlu menguasai kompetensi sebagai sosok utuh konselor, yaitu kompetensi akademik dan kompetensi professional. Kompetensi akademik menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi- Dinas Pendidikan Nasional (2007: 41) dapat dikuasai melalui pendidikan akademik. Sedangkan kompetensi professional dapat terbentuk melalui Pendidikan Profesional Konselor dengan menerapkan kompetensi akademik yang telah dikuasai. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi- Dinas Pendidikan Nasional (2007: 42) memaparkan bahwa Program Pendidikan Profesi Konselor berupa Program Pengalaman Lapangan (PPL) secara sistematis mulai dari observasi lapangan, latihan ketrampilan dasar konseling, latihan terbimbing, terstruktur, dan latihan mandiri. Mahasiswa yang berhasil menguasai kompetensi konselor dianugerahi sertifikat Konselor dan gelar profesi “Kons”.

Konselor adalah pendidik yang berasal dari lulusan Strata 1 Bimbingan dan Konseling ditambah pendidikan profesi konselor.
Konselor adalah seorang pendidik, oleh karena itu konselor harus berkompeten sebagai pendidik. Dalam pengertian ini, yang dimaksud dengan berkompeten adalah menguasai kompetensi yang ditetapkan. Sebagaimana suatu profesi yang lain, sebagai sosok utuh Konselor harus menguasai kompetensi, yaitu kompetensi akademik dan kompetensi professional. Kompetensi yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan, sebab kompetensi akademik mendasari kompetensi professional. Kompetensi tersebut menurut Departemen Pendidikan Nasional (2007: 143) dirinci menjadi (1) memahami konseli yang akan dilayani, (2) menguasai landasan teoritik bimbingan dan konseling, (3) menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan (4) mengembangkan pribadi dan profesionalitas secara berkelanjutan. Keempat kompetensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Memahami secara mendalam konseli yang akan dilayani
Dalam pelaksaan layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan, konselor perlu memahami konseli yang akan dilayani secara mendalam. Memahami konseli secara mendalam bertujuan agar konselor dapat membantu memberikan jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh konseli. Dalam memahami konseli yang hendak dilayani, konselor harus menguasai kompetensi yaitu, (a) menghargai dan menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan, (b) mengedepankan kemaslahatan konseli, dan (c) mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli.

Rabu, 06 Maret 2013

3 Maret 2013

Setelah berlama- lama stagnan dalam keadaan yang membingungkan, Allah memberi petunjuk melalui apa saja yang Dia kehendaki. Aku percaya, pertolongan Allah selalu ada. dan pada ayat ini, aku sadar bahwa aku harus bergerak dari keadaan yang stagnan ini. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka (berusaha) mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri". Ar Ra'du: 11

juga pada ayat "Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)Nya". Ath Thalaq: 3
Iman seseorag jika hilang tidak akan ada yang tau, berbeda jika barang-barang yang hilang seperti misalnya sepeda, handphone, atau barang yang lain, akan kelihatan, tetapi tidak dengan iman. Dan Iman kita terhadap Allah juga akan selalu diuji, seperti firman Allah "Setiap yang berjiwa akan merasaka mati. Kami akan menguji (iman) kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (iman) yang sebenar- benarnya". Al Anbiya: 35
Dan "Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang- orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhanya". An Nahl: 99

Rindu yang paling menggetarkan hati adalah rindu pada Allah.. Hati tentram ketika mendengar ayat- ayat alquran dilantunkan.. Subhanallah,, semoga kita termasuk kedalam golongan yang selalu diberi petunjuk oleh Allah. aamiin ^_^

Candi Borobudur

Untuk kedua kalinya, lebaran tahun 2012 dan tahun 2011 mengunjungi Candi Borobudur lagi.. Panas siii dan lelah tapi tetep asyik kalau sama keluarga.. Panas dan capek sampai tidak terasa #lebay ihh.. :P
Candi Borobudur terletak di kota Magelang, Jawa Tengah. Candi Borobudur adalah salah satu candi Budha dan didirikan pada masa Dinasti Syailendra. Candi Borobudur ini dulunya merupakan salah satu keajaiban dunia. Untuk menyimak lebih lanjut, bisa kunjungi http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur.

 Lebaran tahun 2012

Sabtu, 01 Desember 2012

Traits- Factor


Tokoh traits and factor: E. G Williamson, J. G Barley, Donald G. Peterson, Thurstone, Eyesenk, dan Cattel
Konsep Dasar Traits- Factor
Konsep dasar dari teknik konseling traits- factor yaitu memandang bahwa:
1) Manusia dilahirkan dengan potensi baik dan buruk,
2) Perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan,
3) Perilaku manusia terjadi menurut hukum tertentu yang dapat dimengerti melalui hubungan antara faktor dan sifat seseorang,
4) Perilaku seseorang ditentukan oleh system, struktur dan faktor-faktor psikologis baik yang bersifat khusus dan bersifat umum,
5) Individu adalah kesatuan yang memiliki berbagai po¬tensi,
6) Kepribadian dan minat individu mempunyai korelasi dengan perilaku tertentu,
7) Individu yang akan belajar lebih mudah dan efektif bila potensi dan bakatnya kongruen dengan tuntutan kurikulum,
8) Individu memiliki kemampuan berusaha mengatur, memelihara, mengembangkan dirinya untuk mencapai kepuasan, dan
9) Keberhasilan pendidikan mempunyai korelasi dengan potensi siswa.

Tujuan Konseling Traits- Factor
Adapun tujuan dari konseling menggunakan teknik traits- factor adalah:
1) Membantu klien belajar membuat keputusan- keputusan,
2) Membantu klien memecahkan problem- problemnya,
3) Memberi kemudahan klien dalam proses perkembangan hidupnya, dan
4) Membantu klien memperoleh pemahaman diri tentang diri klien.

Peran Konselor dalam Teknik Traits- Factor
Peranan konselor dalam proses konseling menggunakan teknik traits- factor yaitu:
1) Konselor menguatkan perasaan kemampuan diri klien,
2) Konselor bisa menghilangkan kecemasan klien terutama tentang masa depannya,
3) Konselor sebagai mediator keputusan klien. Namun keputusan terakhir terdapat pada diri klien, konselor hanya memberikan fasilitas-fasilitas kemudahan,
4) Konselor melayani klien dengan penuh keaktifan se¬cara partisipan, dan
5) Konselor membandingkan keadaan klien sebelum dan sesudah proses konseling.

Proses Konseling Traits- Factor
Proses konseling menggunakan teknik traits- factor adalah:
1). Analisis, adalah mengumpulkan informasi– informasi yang berkaitan tentang diri siswa yang bermasalah atau klien.
2). Sintesis, adalah mensintesa atau mengelompokkan informasi – informasi sehingga semakin jelas dan mudah dimengerti bakik oleh praktikan maupun oleh siswa atau klien.
3). Diagnosis, adalah menentukan masalah beserta latar belakang masalah.
4). Prognosis, adalah mencari berbagai alternatif jalan keluar untuk memecahkan masalah siswa atau klien.
5). Threatment, adalah menentukan jalan keluar masalah yang paling tepat sesuai dengan latar belakang masalah.