Selasa, 09 Oktober 2012

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING


Dalam kelangsungan perkembangan dan kehidupan manusia, berbagai pelayanan diciptakan dan diselenggarakan. Masing- masing pelayanan itu berguna dan memberikan manfaat untuk memperlancar dan memberikan dampak yang positif terhadap kelangsungan dan perkembangan kehidupan itu, khususnya dalam bidang tertentu yang menjadi focus pelayanan yang dimaksud. Misalnya pelayanan kesehatan, pelayanan hokum, pelayanan di restoran/ toko- took.
Fungsi suatu pelayanan dapat diketahui dengan melihat kegunaan, manfaat ataupun keuntungan yang dapat diberikan oleh pelayanan yang dimaksud. Suatu pelayanan dapat dikatakan tidak berfungsi apabila ia tidak memperlihatkan kegunaan ataupun tidak bermanfaat.
Bila ditinjau dari segi kegunaan/ manfaat, fungsi- fungsi itu antara lain terdiri:
Fungsi Pencegahan
Fungsi pengentasan/ penyembuhan
Fungsi pengembangan



Fungsi Pencegahan
Pengertian pencegahan
Dalam dunia kesehatan mental, pencegahan didefinisikan sebagai upaya mempengaruhi dengan cara yang positif dan bijaksana. Lingkungan yang dapat menimbulkan kesulitan/ kerugian itu benar- benar terjadi. Dalam definisi itu, perhatian terhadap lingkungan mendapat perhatian utama. Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh positif terhadap individu. Oleh karena itu lingkungan harus dipelihara dan dikembangkan.
Berkenaan dengan upaya pencegahan, George Albee (dalam Horner & Mc Elhanay, 1993) mengemukakan rumus sebagai berikut:
KM = (O+S)/(1+2+3)
Keterangan:
KM: Kondisi masalah
O: Faktor organic
S: Stres
1: Kemampuan memecahkan masalah
2: Penilaian positif terhadap diri sendiri (self- esteem)
3: Dukungan kelompok
Secara verbal rumusan diatas mengungkapkan bahwa makin kuat gabungan kondisi factor organic dan sters akan meningkatkan kondisi bermasalah pada diri individu, apabila factor kemampuan memecahkan masalah, self esteem dan dukungan kelompok tetap.
Aplikasi rumus tersebbut terhadap upaya pencegahan, bahwa:
Mencegah adalah menghindari timbulnya/ meningkatnya kondisi bermasalah pada diri klien
Mencegah adalah mempunyai dan menurunkan factor orgaik dan stress
Mencegah adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, penilaian positif terhadap diri sendiri dan dukungan kelompok
Dikaitkan dengan definisi pencegahan yang menekankan pada aspek lingkungan itu, rumus George Albee memperlihatkan hal- hal yang lebih spesifik dan lebih luas. Rumus tersebut menekankan pentingnya baik unsure- unsure lingkungan maupun dari individu.
Upaya pencegahan
Sejak lama telah timbul dua sikap yang berbeda terhadap upaya pencegahan, khususnya dalam bidang kesehatan mental, yaitu sikap skeptic dan optimistic. Sikap skeptic, meskipun menerima konsep pencegahan sebagai sesuatu yang bagus namun meragukan apakah upaya pencegahan memang dapat dilakukan. Namun sebaliknya, golongan yang bersikap optimistic menganggap bahwa upaya pencegahan itu sangat penting dan pelaksanaannya harus diusahakan. Mereka sangat menekankan tentang pengaruh hubungan timbal balik antara lingkungan dan organism (individu) terhadap yang bersangkutan.
Upaya yang dilakukan seorang konselor dalam rangka melaksanakan fungsi pencegahan:
1. Mendorong perbaikan lingkungan yang jika diberikan akan berdampak negative terhadap individu yang bersangkutan
2. Mendorong perbaikan kondisi diri pribadi klien
3. Meningkatkan kemampuan individu untuk hal- hal yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dan kehidupannya
4. Mendorong individu untuk tidak melakukan sesuatu yang akan memberikan resiko yang besar dan melakukan sesuatu yang akan meberikan manfaat
5. Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang bersangkutan.

Mengubah dan memperbaiki lingkungan seringkali sangat sulit dilakukan oleh konselor. Namun demikian, upaya pencegahan harus tetap diusahakan. Munro, Mathey & Small (1979) mengajukan tentang “upaya politik” untuk menggulangi lingkungan individu yang kurang menguntungkan. Upaya mendorong peningkatan kondisi pribadi klien dapat diselenggarakan secara langsung terhadap individu/ klien yang bersangkutan.
Peningkatan kemampuan khusus individu diperlukan untuk memperkuat perkembangan dan kehidupannya. Peningkatan kemampuan khusus individu tersebut sangat erat terkait dengan peningkatan kondisi- kondisi pribadi klien yang telah dikemukakan. Melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu seringkali merupakan kondisi pada diri individu yang menimbulkan suatu masalah. Individu yang bersangkutan perlu diajar/ diberi informasi tentang berbagai aspek berkenaan dengan situasi ataupun hal khusus yang akan ia jalani. Tanpa pengajaran dan informasi yang diperlukan itu, individu dapat mengalami keterlanjuran tindakan/ tidak melakukan sesuatu sama sekali yang keduanya berakibat merugikan.
Dukungan di luar individu juga amat besar artinya bagi individu yang bersangkutan. Dukungan dari berbagai pihak dalam berbagai jenis dukungan (social- emosional- material) akan memperkuat semangat dan upaya individu untuk terhindar dari permasalahn yang mungkin terjadi. Konselor perlu menggalang dukungan semacam itu untuk memperkuat upaya pencegahan yang dimaksudkan.
Secara operasional konselor perlu menampilkan kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsi pencegahan. Kegiatannya antara lain dapat berupa program- program nyata. Secara garis besar, program- program tersebut dikembangkan, disusun dan diselenggarakan melalui tahap- tahap:
1. Identifikasi permasalahn yang mungkin timbul
2. Mengidentifikasi dan menganalisi sumber- sumber penyebab timbulnya masalah- masalah
3. Mengidentifikasi pihak- pihak yang dapat membantu pencegahan masalah tersebut
4. Menyusun rencana program pencegahan
5. Pelaksanaan dan monitoring

6. Evaluasi dan laporan 


Fungsi Pengentasan
Orang yang mengalami masalah akan dianggap berada dalam suatu keadaan yang tidak mengenakan sehingga perlu diangkut/ dikeluarkan dari bendanya yang tidak mengenakan. Ia perlu dientas dari keadaan yang tidak disukainya itu. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan itu adalah upaya pengantasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling menyelenggarakan fungsi pengentasan.
Langkah- langkah pengentasan
Upaya pengentasan masalah pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan, sebab setiap masalah adalah unik. Masalah- masalah yang diderita oleh individu- individu yang berbeda tidak boleh disamaratakan. Dengan demikian penangannannya pun harus unik dan disesuaikan terhadap kondisi- kondisi masalah itu. Untuk itu konselor perlu memiliki ketersediaan berbagai bahan dan ketrampilan untuk menangani berbagai masalah yang beraneka ragam itu.
Pengentasan masalah berdasarka diagnosis
Pada umumnya diagnosis dikenal sebagai istilah medis yang berarti proses penentuan penyakit dengan meneliti gejalanya. Sejak tahun empat puluhan, Bordin memakai konsep diagnostic yang mirip dengan pengertian medis itu dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Pengertian diagnostic yang dipakai oleh Bordin itu lebih lanjut dikenal sebagai “diagnostic pengklasifikasian”.
Pengentasan masalah berdasarkan teori konseling
Dari berbagai teori konseling yang ada, telah dilengkapi dengan teori tentang kepribadian individu, perkembangan tingkah laku individu yang dianggap sebagai masalah, tujuan konseling serta proses dan teknik- teknik khusus konseling. Tujuan teori- teori tersebut tidak lain adalah mengentaskan masalah yang diderita oleh kien dengan cara yang paling cepat, cermat dan tepat. Meskipun, tujuan umumnya sama, namun dari segi teori prinsip- prinsip dan unsure- unsure teknis operasional rasional masing- masing teori konseling itu seringkali tidak sama bahkan ada yang saling bertolak belakang.

Fungsi pengembangan
Bimbingan dan konseling mempunyai fungsi pengembangan dalam arti pengembangan terhadap peserta didik agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh peserta didik menuju kearah tindakan yang positif dan produktif.
Dalam fungsinya sebagai pengambangan terhadap peserta didik, maka bimbingan dan konseling sekaligus melakukan pemeliharaan terhadap hal- hal positif yang telah ada dalam setiap individu, misalnya sikap sopan santun, kesehatan, intelegensi yang tinggi, bakat yang istimewa, serta aspek positif lainnya.
Penerapan fungsi perkembangan dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, misalnya di sekolah dapat dibentuk kegiatan kelompok belajar. Perubahan posisi duduk siswa, sedangkan diluar sekolah dapat melalui kegiatan yang berkenaan dengan kesehatan, rumah tangga, keluarga, sarana dan prasarana ruang dari klien kita.


(materi kuliahku)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar