Sabtu, 01 Desember 2012

Traits- Factor


Tokoh traits and factor: E. G Williamson, J. G Barley, Donald G. Peterson, Thurstone, Eyesenk, dan Cattel
Konsep Dasar Traits- Factor
Konsep dasar dari teknik konseling traits- factor yaitu memandang bahwa:
1) Manusia dilahirkan dengan potensi baik dan buruk,
2) Perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan,
3) Perilaku manusia terjadi menurut hukum tertentu yang dapat dimengerti melalui hubungan antara faktor dan sifat seseorang,
4) Perilaku seseorang ditentukan oleh system, struktur dan faktor-faktor psikologis baik yang bersifat khusus dan bersifat umum,
5) Individu adalah kesatuan yang memiliki berbagai po¬tensi,
6) Kepribadian dan minat individu mempunyai korelasi dengan perilaku tertentu,
7) Individu yang akan belajar lebih mudah dan efektif bila potensi dan bakatnya kongruen dengan tuntutan kurikulum,
8) Individu memiliki kemampuan berusaha mengatur, memelihara, mengembangkan dirinya untuk mencapai kepuasan, dan
9) Keberhasilan pendidikan mempunyai korelasi dengan potensi siswa.

Tujuan Konseling Traits- Factor
Adapun tujuan dari konseling menggunakan teknik traits- factor adalah:
1) Membantu klien belajar membuat keputusan- keputusan,
2) Membantu klien memecahkan problem- problemnya,
3) Memberi kemudahan klien dalam proses perkembangan hidupnya, dan
4) Membantu klien memperoleh pemahaman diri tentang diri klien.

Peran Konselor dalam Teknik Traits- Factor
Peranan konselor dalam proses konseling menggunakan teknik traits- factor yaitu:
1) Konselor menguatkan perasaan kemampuan diri klien,
2) Konselor bisa menghilangkan kecemasan klien terutama tentang masa depannya,
3) Konselor sebagai mediator keputusan klien. Namun keputusan terakhir terdapat pada diri klien, konselor hanya memberikan fasilitas-fasilitas kemudahan,
4) Konselor melayani klien dengan penuh keaktifan se¬cara partisipan, dan
5) Konselor membandingkan keadaan klien sebelum dan sesudah proses konseling.

Proses Konseling Traits- Factor
Proses konseling menggunakan teknik traits- factor adalah:
1). Analisis, adalah mengumpulkan informasi– informasi yang berkaitan tentang diri siswa yang bermasalah atau klien.
2). Sintesis, adalah mensintesa atau mengelompokkan informasi – informasi sehingga semakin jelas dan mudah dimengerti bakik oleh praktikan maupun oleh siswa atau klien.
3). Diagnosis, adalah menentukan masalah beserta latar belakang masalah.
4). Prognosis, adalah mencari berbagai alternatif jalan keluar untuk memecahkan masalah siswa atau klien.
5). Threatment, adalah menentukan jalan keluar masalah yang paling tepat sesuai dengan latar belakang masalah.

Tujuan Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di Sekolah


Tujuan diselenggarakan program bimbingan dan konseling kepada siswa dari semua tingkatan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama adalah membantu membangun kemandirian peserta didik dengan berkembangnya potensi, bakat, minat, serta menerima keunikan diri bagi kebahagiaan hidupnya. Dalam kaitan ini, Bimbingan dan Konseling membantu individu untuk menjadi pribadi yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian, dan ketrampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya. Pribadi yang mandiri yang memiliki kemampuan untuk memahami diri sendiri dan lingkungannya secara tepat dan objektif, menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, dan mengarahkan diri sendiri sesuai dengan keputusan yang diambil sehingga mampu mewujudkan pribadi secara optimal.

Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan langsung dengan permasalahan masing- masing siswa. Setiap siswa mempunyai masalah yang berbeda ssehingga tujuan khusus bimbingan dan konseling masing- masing siswa berbeda dengan siswa yang lain.

(Buku Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling- Prof. Dr. Prayitno dan Drs. Erman Anti)