Senin, 19 Maret 2012

How Do I Live

How Do I Live
How do I get through one night without you
If I had to live without you
What kind of life would that be
Oh I, I need you in my arms
Need you to hold
You're my world, my heart, my soul

If you ever leave
Baby you would take away everything good in my life
And tell me now

How do I live without you
I want to know
How do I breathe without you
If you ever go
How do I ever, ever survive
How do I
How do I
Oh, how do I live

Without you, there'd be no sun in my sky
There would be no love in my life
There'd be no world left for me
And I, oh Baby, I don't know what I would do
I'd be lost if I lost you
I
f you ever leave
Baby you would take away everything real in my life
And tell me now

How do I live without you
I want to know
How do I breathe without you
If you ever go
How do I ever, ever survive
How do I
How do I
Oh, how do I live 

Please tell me baby
How do I go on

If you ever leave
Baby you would take away everything
Need you with me
Baby don't you know that you're everything good in my life
And tell me now

How do I live without you
I want to know
How do I breathe without you
If you ever go
How do I ever, ever survive
How do I
How do I
Oh, how do I live

how do I live without you
how do I live without you baby
how do I live.... 



For My beloved Parents

Praktek Konseling Individual Dengan Pendekatan Terapi Berfokus Pada Solusi

SATUAN LAYANAN
PRAKTEK KONSELING INDIVIDUAL
MENGGUNAKAN PENDEKATAN TERAPI BERFOKUS SOLUSI (TFS)
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Konseling Individual
Dosen Pengampu: Dra. Sri Wiyanti, M.Si

Disusun Oleh:
Intan Nastiti
K3109044
BK VI B
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET 
 SURAKARTA
2012

CONTOH SATUAN LAYANAN (BUKAN MASALAH ASLI)
a. Identitas
Nama Konselor : Intan Nastiti
Nama Klien : Ika Dara Husna
b. Gejala yang muncul atau yang diamati
Gejala yang dapat diamati dari klien adalah dari gaya bicara klien yang terlihat sombong. Selain sombong, klien juga sering bolos dan terlihat merasa tidak nyaman berada di kelas dan kadang terlihat seperti orang bingung, seperti orang asing berada di tempat yang baru.
c. Masalah yang diduga
Masalah yang diduga dari klien tersebut adalah, klien dikucilkan oleh teman- temannya karena klien bersikap sombong dengan teman- temannya.
d. Tujuan diadakan konseling
Tujuan dari diadakannya konseling ini adalah untuk mencari solusi atau jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh klien sehingga klien bisa mengikuti pelajaran di kelas dengan baik dan bisa mempunyai teman di kelas. Tujuan selanjutnya adalah melatih kemandirian dari klien dengan cara memilih dan melaksanakan solusi yang telah klien pilih.
e. Pendekatan yang digunakan
Konseling yang dilakukan ini menggunakan pendekatan berfokus pada solusi (TFS). Pendekatan yang tidak mempermasalahkan siapa penyebab dari masalah yang terjadi, namun lebih mementingkan solusi apa yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
f. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari proses konseling yang dilakukan ini adalah, klien dapat menyadari masalahnya kemudian menemukan solusi atau jalan keluar dari permasalah yang dihadapi serta dapat melaksanakan solusi yang telah klien pilih.
g. Langkah- langkah konseling:
1. Pendahuluan: Konselor menerima kehadiran klien
Konselor menerima kedatangan klien dengan senyuman dan mempersilakan klien duduk. 
Konselor membuat hubungan yang baik dengan klien dengan menanyakan pelajaran yang tadi diajarkan serta identitas klien.
Mempersamakan tujuan: Konselor mempersamakan tujuan dengan klien, yaitu karena konselor memanggil klien ke ruang BK dengan cara menitipkan surat pemanggilan klien kepada wali kelas klien. 
Kemudian konselor meyakinkan klien bahwa rahasianya akan terjamin oleh karena itu, klien diminta terbuka saja dengan konselor agar proses konseling berjalan dengan lancar. 
2. Inti

Minggu, 18 Maret 2012

Konseling berdasar Psikologi Transpersonal

Psikologi transpersonal merupakan turunan langsung dari psikologi Humanistik. Yang membedakan dari keduanya terletak pada:
Psikologi transpesonal lebih menggali kemampuan manusia dalam dunia spiritual, pengalaman puncak dan mistisme yang dialami manusia. Sedangkan Psikologi humanistik hanya menggali kemampuan manusia.
Potensi tertinggi dalam Psikologi Transpersonal ini terdapat dalam dunia spiritual yang bersifat non fisik, yang ditunjukan dalam kemampuannya melihat masa depan, extrasensory perception (ESP), pengalaman mistik, pengembangan sspiritualitas, pengalaman puncak, meditasi, dan berbagai macam kajian yang bersifat parapsikologi atau metafisik.
Manusia transpersonal adalah manusia yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi.
Psikologi transpersonal memahami betul keadaan klien bukan hanya pada fisik, namun juga dunia spiritualnya.
Konseling dalam psikologi transpersonal adalah bagaimana memberi bantuan agar klien bisa menyadari kondisi dirinya sendiri, kondisi pikiran, dan fisiknya.


(Kuliah dari Prof. Dr. Soeharto, M.Pd dalam mata kuliah Konseling Transpersonal)